Berbusana bukan sekedar mengenakan pakaian. pilihan busana yang tepat sesuai untuk kesempatan, dan sesuai pula dengan kepribadian pemakainya, menjadikan penampilan seorang wanita sangat mengesankan.
Koleksi busana yang tersusun dalam rangkaian berupa aneka variasi bentuk maupun warna, walaupun tidak perlu banyak, akan membuat seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan ncara memadukan macam bentuk serta model yang
tersedia menjadi paduan busana yang menaruk. Dengan kata lain, suatu perbendaharaan jenis atau bentuk busana tidak perlu banyak, tetapi variasi paduan dari masing-masing jenis maupun bentuk itulah yang penting. Dalam desain busana, pengetahuan mengenai unsur-unsur serta prinsi-prinsipnya harus dipelajari secara tekun dan teliti.
Untuk mendapatkan hasil busana yang baik tidaklah mudah sebab memerlukan latihan, ketrampilan, serta pengalaman dalam lingkup perbusanaan. Lingkup perbusanaan yang dimaksud adalah adanya perhatian, kemudian niat untuk mempelajari dan akhirnya menangani bermacam kegiatan busana. sebagai contoh, membuat dan mencipta busana sendiri, mempelajari aneka cara penerapan pola, menghadiri peragaan busana atau mengusahakan busana untuk orang lain.
Untuk itu pulalah penerapan teori kedalam praktek harus memenuhi asas keserasian yang cukup sempurna.
Adapun penerapan asas pada desain busana yaitu:
1. penyesuaian model dengan pemakai
Didalam desain busana asas merupakan hal yang penting selain unsur. Agar dicapai hasil yang indah dari sebuah karya desain, perlu adanya susunan asas-asas yang baik, agar supaya sesuia bagi yang memakainya. penerapan asas-asas ini harus merupakan satu kesatuan, jadi tidak terpisah-pisah. Seorang pendesain akan berusaha menentukan asas apa yang di pakai untuk hasil rancangannya, misalnya merupakan asas irama, atau asas keseimbangan, dan sebagainya.
2.Model penerapan asas
a. Model asas irama yang disebut pengukanga garis
b. Model asas keseimbangan asimetris
c. Asas irama pertentangan
d. Asas pusat perhatian
Koleksi busana yang tersusun dalam rangkaian berupa aneka variasi bentuk maupun warna, walaupun tidak perlu banyak, akan membuat seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan ncara memadukan macam bentuk serta model yang
tersedia menjadi paduan busana yang menaruk. Dengan kata lain, suatu perbendaharaan jenis atau bentuk busana tidak perlu banyak, tetapi variasi paduan dari masing-masing jenis maupun bentuk itulah yang penting. Dalam desain busana, pengetahuan mengenai unsur-unsur serta prinsi-prinsipnya harus dipelajari secara tekun dan teliti.
Untuk mendapatkan hasil busana yang baik tidaklah mudah sebab memerlukan latihan, ketrampilan, serta pengalaman dalam lingkup perbusanaan. Lingkup perbusanaan yang dimaksud adalah adanya perhatian, kemudian niat untuk mempelajari dan akhirnya menangani bermacam kegiatan busana. sebagai contoh, membuat dan mencipta busana sendiri, mempelajari aneka cara penerapan pola, menghadiri peragaan busana atau mengusahakan busana untuk orang lain.
Untuk itu pulalah penerapan teori kedalam praktek harus memenuhi asas keserasian yang cukup sempurna.
Adapun penerapan asas pada desain busana yaitu:
1. penyesuaian model dengan pemakai
Didalam desain busana asas merupakan hal yang penting selain unsur. Agar dicapai hasil yang indah dari sebuah karya desain, perlu adanya susunan asas-asas yang baik, agar supaya sesuia bagi yang memakainya. penerapan asas-asas ini harus merupakan satu kesatuan, jadi tidak terpisah-pisah. Seorang pendesain akan berusaha menentukan asas apa yang di pakai untuk hasil rancangannya, misalnya merupakan asas irama, atau asas keseimbangan, dan sebagainya.
2.Model penerapan asas
a. Model asas irama yang disebut pengukanga garis
b. Model asas keseimbangan asimetris
c. Asas irama pertentangan
d. Asas pusat perhatian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar